Museum ini awalnya adalah rumah dari seorang pebisnis kaya, Pavel Tretyakov (1832 - 1898). Ah semua pebisnis kaya emang hobi koleksi lukisan dan karya seni. Pada akhirnya rumah yang gede banget ini dijadikan museum untuk koleksi karya seni.
Jumlah koleksi yang ada di museum ini sebanyak lebih dari 200 ribu karya seni dari abad ke-11 hingga saat ini. Jadi bisa dibayangkan seberapa banyak karya yang ditunjukkan di sini, seberapa besar rumah yang dijadikan museum ini.
Mengunjungi museum yang berisi lukisan sejatinya bukan hal yang bisa gw nikmati, kecuali gw "kenal" dengan pelukisnya. Maksudnya, dengan tau siapa yang melukis, kita akhirnya juga tahu gimana cara berpikirnya, gimana perasaannya, hidupnya, kira-kira apa yang ingin ditunjukkan dari lukisannya tersebut.
Pada akhirnya kami memutuskan untuk mendatangi Tretyakov Museum ini untuk sekedar "Yaudah deh gapapa, di luar juga dingin, mending masuk ke dalam jadi anget." Juga mencari beberapa lukisan yang terkenal. Museum yang kami kunjungi adalah museum yang bentuknya rumah di Lavrushinsky Lane, karena ada 2 museum yang satunya dengan nama New Tretyakov Museum.
Tiket masuk museum ini termasuk murah, seharga 700 rubel atau setara 110 ribu rupiah. Di lantai dasar ada tempat penitipan coat, kafe juga ada, beberapa toko buku dan souvenir. Toko bukunya kebanyakan isinya tentang seni dan lukisan yang ada di situ, dengan Bahasa Rusia tentunya.
Lukisan-lukisan mulai dipajang di lantai 2. Sebelum masuk, tiket akan dicek dan discan oleh petugas. Nah, di dalam showroom akan ada nomor panduan satu per satu yang memudahkan pengunjung untuk berjalan sesuai dengan nomor tersebut. Tinggal ikuti aja. Ada juga beberapa lembar flyer yang isinya tentang apa yang ada di bilik tersebut. Tersedia dalam beberapa bahasa.
Lukisan yang ada di sini dikelompokkan per era. Untuk koleksinya bisa juga dicek di website resmi mereka di sini. Selain lukisan ada juga pahatan-pahatan seni. Banyak sekali pelukis terkenal dari jaman dulu. Bentuk lukisan juga dari yang paling kecil sampai yang paling besar juga ada. Ada juga beberapa pahatan yang bentuknya kepala aja dari orang-orang Rusia yang terkenal.
Dari ratusan ribu koleksi yang ada di sana, ada 3 lukisan yang menarik banget buat gw. Yang pertama judulnya Reception of Alexander III (judul di katalognya jauh lebih panjang). Lukisan ini dibuat tahun 1886 dengan Alexander III sebagai pusat dari orang-orang yang ada di sana. Yang bikin istimewa adalah ada sorot cahaya yang membuat Alexander di lukisan itu terlihat menonjol dibanding orang-orang yang mengelilinginya. Seolah-olah seperti pusat tata surya di lukisan tersebut. BAGUS BANGET. Hampir terlihat seperti foto dari kamera profesional yang digedein jadi bermeter-meter gitu. Lukisan ini karya Ilya Repin.
Lukisan yang kedua adalah lukisan dari Zinaida Serebriakova yang judulnya At the Dressing, yang kira-kira lukisannya berusia lebih dari 100 tahun. Lukisan ini menggambarkan wanita yang sedang menyisir rambutnya dan siap-siap. Gw tertegun banget karena di era manapun, wanita tuh cinta sama yang namanya beauty. Makeup di lukisan itu terlihat flawless banget. Btw, Serebriakova ini belajar ngelukis juga dari Ilya Repin.
Satu lagi lukisan yang bikin gw berdiam diri sekian detik lebih lama, Requiem - Defeated karya Vasily Vereshchagin (1879). Di lukisan tersebut ada satu tokoh agama berdiri di samping orang berseragam, kemungkinan besar sedang mendoakan orang yang gugur di perang (yang ditunjukkan dalam gambar orang-orang meninggal di depannya). Ini bikin gw agak merinding sedikit.
Kalau kalian pecinta seni dan lukisan, kalian akan perlu waktu lebih dari 2 jam untuk menyimak satu per satu karya yang ada di sana.
Meskipun gw nggak sebegitu ngerti dan paham soal lukisan yang dikoleksi orang dan dijadikan museum, menurut gw Tretyakov Museum ini termasuk museum yang gw suka buat datangi. Ya mungkin kalau gw ke Moskow lagi, kemungkinan besar nggak akan masuk ke museum ini lagi. Tapi gw nggak nyesel dateng ke museum ini. Sepanjang datang ke museum seni, pengalaman ke Tretyakov ini bikin gw menikmati karya lukisan. It was worth it.
Comments
Post a Comment